Judul Buku : Kisah Tragis Oei Hui Lan Putri Orang Terkaya Di Indonesia.
Nama Pengarang : Agnes Davonar
Tahun Terbit : 2009
Nama Penerbit : INTIBOOK
Tempat Terbit : Jakarta
Buku ini menceritakan tentang kisah kehidupan Oei Hui Lan. Kisah kehidupannya yang mewah dan dikelilingi orang-orang yang sangat berpengaruh, menjadikannya bak putri dalam dongeng. Oei Hui Lan adalah putri dari seorang pria terkaya se-Asia Tenggara yang bernama Oei Tiong Ham, pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Ayahnya juga dijuluki sebagai Raja Gula dari Semarang. Dan suaminya, Wellington Koo adalah seorang politikus handal yang sangat berpengaruh bagi negeri Cina dan ikut berperan dalam pembentukan Perserikatan Bangsa Bangsa. Ayahnya-lah yang membuat dirinya dapat mengenal dunia dengan kemewahan yang diberikan padanya, sedangkan suaminya membuat ia mengenal dunia sesungguhnya. Sang ibu yang sangat ambisius membuatnya jadi orang yang terpandang didunia dan kakak yang selalu membuat nya tersakiti hatinya.Dibalik semua hal tersebut banyak sekali kisah yang penuh dengan intrik dan tragedi. Dimulai dari ayahnya yang mulai berpoligami dan memperbanyak gundik (istri tidak sah), kehidupan dalam keluarganya, hubungannya dengan orang lain sampai dengan warisan ayahnya yang diperebutkan oleh keempat puluh dua saudara tirinya.
Isi dari buku ini dikemas dalam bentuk kisah yang menarik, walaupun kisah ini sendiri diambil dari cerita true story. Penyajiannya dan bahasa yang digunakan dapat membawa para pembaca menyelami perasaan Oei Hui Lan. Tetapi sayangnya penulis hanya menuliskan kisah ini dari satu sudut pandang yaitu Oei Hui Lan sendiri, sehingga kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi jika dilihat dari sudut pandang yang lain. Buku ini juga dilengkapi dengan foto-foto Oei Hui Lan yang membantu pembaca untuk mewujudkan bayangan yang ada pada pikiran mereka, tetapi jika lebih baik lagi jika foto-foto tersebut disusun berdasarkan waktu atau sesuai cerita yang bersangkutan dengan foto-foto tersebut.
Dari buku ini pembaca dapat memetik hikmah bahwa kekuasaan dan kekayaan bukanlah sesuatu yang abadi dan dapat memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya. Tetapi hanya cinta dan kasih saying dari orang yang kita kasihi yang dapat memberikan kita kebahagiaan sesungguhnya dan mengajari kita apa arti hidup yang sebenarnya. Dan itulah yang dirasakan Oei Hui Lan pada akhir hayat hidupnya saat ia merenungi kembali refleksi kehidupannya. (Joanna Herpiani, 11108079, 3KA15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar